Belajar dari Pengalaman Subiantoro Mengendalikan Hipertensi

Bagi Subiantoro hidup dimulai sejak umur 40 tahun tidak berlaku. Baginya life begin at 60. Subiantoro sangat mensyukuri hidupnya karena sampai usia 60 tahun kondisi tubuhnya yang tetap prima.

Pengalaman-mengendalikan-Hipertensi

Namun memasuki usia 60 tahun, menurut penuturannya, kondisi tubuhnya tiba-tiba berubah..tidak seperti biasanya saat jalan pagi bersama isteri, tiba-tiba badannya pusing, seperti nya bumi mau terbalik.

Akhirnya Subiantoro melakukan cek kesehatan di sebuah rs. Kawasan Jakarta Selatan. Hasilnya menunjukkan tekanan darah 200/100, kolesterol 200 dan trigliserida 250.

Hasil ini membuat Subiantoro terkejut, karena selama ini tidak pernah mencapai angka setinggi ini.

Pada saat itu, dokter memberi obat penurun hipertensi dan kolesterol yang katanya harus diminum tiap hari seumur hidup..

Menurut penuturannya, Subiantoro tergoncang dengan anjuran dokter ini, karena sejak muda ia tidak terbiasa dengan obat-obatan. 

Sejak muda, Subiantoro terbiasa mengkonsumsi herbal untuk menjaga kesehatannya. 

Subiantoro mengatakan harga obatnya sebutir 10ribu (saat dia menceritakan kejadian ini tahun 2012), meskipun begitu dia tidak mempermasalahkan harga tersebut.

Namun tak ada pilihan baginya saat itu selain mengkonsumsi obat demi menurunkan tekanan darahnya.

Tak berapa lama, Subiantoro mendapat informasi dari temannya tentang dr Tan Shot Yen, dokter yang banyak membantu penyembuhan pasien dengan cara alami, dengan mengatur pola makan dan aktifitas.

Setelah menemui dr Tan, Subiantoro mendapat pengarahan berikut ini:

Arahan untuk Mengendalikan Hipertensi

  • Dr. Tan lebih banyak memberikan anjuran mengenai pola hidup sehat temasuk pola pikir (meminimalkan stres), pola aktifitas, pola makan dan pola istirahat (back to nature) yang secara mandiri perlu dilakukan oleh pasien.
  • Pasien diminta bertanggung jawab dalam menjaga kesehatannya sendiri dan tidak tergantung pada obat-obatan.
  • Dr. Tan memberikan resep hanya jika diperlukan namun lebih banyak memberikan arahan apa yang baik dimakan dan tidak serta apa yang seharusnya dilakukan untuk menjaga kesehatan pasien sendiri.

Pola Hidup Subiantoro sebelumnya

Sejak muda sebenarnya Subiantoro telah menjaga kesehatannya namun sesuai dengan versi yang dianggapnya sehat.

Ia terbiasa melakukan hal-hal berikut:

  • Melakukan relaksasi untuk menenangkan diri.
  • Menganut pola makan vegetarian.
  • Memasak makanan dengan bahan-bahan yang dianggapnya sehat. seperti olive oil untuk memasak, dan sayuran dimasak serta kecap.

Biang Keladi Hipertensi Subiantoro

Seperti dituturkan oleh Subiantoro, dr Tan menjelaskan bahwa bisa jadi pemicu hipertensi dari proses pengolahan makanan.

Berikut yang diduga menjadi biang keladinya:

  • Meski yang diolah makanan nabati namun cara mengolah dengan memasak sayur seperti ditumis, digoreng dan diberi kecap dapat menghilangkan sebagian kandungan gizi serta enzim yang ada.
  • Minyak Olive Oil sebaiknya dikonsumsi mentah sebagai dressing salad bukan dijadikan minyak untuk menumis atau menggoreng.
  • Mengkonsumsi kecap dalam jumlah berlebih.

Jadi Subiantoro mencoba menjalani hidup sehat namun cara yang diterapkan menurut Dr.Tan tidak memenuhi ilmu gizi dan kesehatan. Sehingga perlu dilakukan perubahan pola hidup untuk memperbaiki kondisi kesehatannya.

Perubahan Pola Hidup Subiantoro untuk Mengendalikan Hipertensi

Subiantoro melakukan perubahan pola makan dan aktifitas seperti yang dianjurkan oleh Dr Tan untuk mengembalikan sistem tubuh sesuai “kodrat” nya. Artinya “sehat seimbang”.

Sehat diartikan mengkonsumsi makanan yang tidak terlalu banyak diproses atau lebih alami.

Seimbang artinya terpenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Berikut hal-hal yang dilakukannya:

  • Mengkonsumsi makanan sesuai dengan gizi seimbang (karbohidrat, protein, lemak, mineral).
  • Memilih bahan makanan yang menunjang fungsi tubuh secara benar, sesuai yang diinformasikan Dr Tan. Asupan enzim dipilih sayur dominan rawfood sebagai sumber karbohodrat. Protein dipilih ikan, ayam, tahu, tempe, kacang-kacangan yang tidak digoreng atau dipanaskan berlebihan.
  • Sebagai pengganti minyak goreng digunakan minyak zaitun dalam keadaan tidak dipanaskan.
  • Menghindari gula dan tepung terigu.
  • Melakukan olahraga rutin dan terukur.
  • Berjemur matahari pagi.
  • Mengukur tekanan darah 4 kali sehari serta mencatat hasilnya.
  • Melepaskan obat-obatan hipertensi dan kolesterol yang sebelumnya dikonsumsi.

Tekanan Darah Subiantoro Setelah Perubahan Pola Makan dan Aktifitas

  • Berat badan turun 3 kg dalam 2 minggu pertama. Namun tekanan darah masih naik dan turun belum stabil. 
  • Selanjutnya, setelah melakukan olahraga treadmill secara tertib dan tetap mengkonsumsi pola makan yang benar, kondisi kesehatan Subiantoro semakin membaik. 
  • Tekanan darah stabil pada angka 120/80.
  • Emosi lebih stabil, tidak lagi sering panik dan emosi saat menghadapi kemacetan di mobil.

Kisah di atas saya persingkat tulisannya berdasarkan pengalaman nyata Subiantoro yang diambil dari majalah Nirmala edisi tahun 2012.

Demikianlah pengalaman Subiantoro mengendalikan hipertensinya hingga kembali menjadi normal. 

Kesimpulan nya :

Saat kita mengalami berbagai macam gangguan kesehatan termasuk hipertensi, kita perlu bercermin tentang apa yang selama ini salah dalam pola hidup kita.

Usahakan obat yang kita konsumsi hanya untuk keperluan jangka pendek, namun yang terpenting bagaimana kita dapat memperbaiki pola hidup sebelumnya untuk menjadikan tubuh ke keadaan normal, sehingga konsumsi obat-obatan dapat dihentikan (jika keadaan tubuh telah normal).

Semoga bermanfaat!

els

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *