“Cobalah untuk tidak menjadi sukses tetapi manusia bernilai”
Investasi secara sederhana dapat diartikan sebagai cara untuk menabung dalam bentuk barang seperti emas, rumah besarta tanah, saham yang diharapkan dapat semakin meningkat nilainya di kemudian hari.
Pada ulasan kata kata bijak tentang Investasi kali ini digambarkan bagaimana cara berinvestasi melalui saham perusahaan dengan menganalisa secara menyeluruh tentang perusahaan yang akan dibeli sahamnya.
Investasi yang disarankan merupakan investasi jangka panjang yang tentunya memiliki faktor resiko yang tidak sebesar investasi jangka pendek (di bawah satu tahun).
Pakar dan legenda investor pernah mengatakan bahwa insvestasi tidak ada hubungannya dengan kecerdasan atau IQ.
Setiap orang yang telah memiliki kecerdasan normal, hanya membutuhkan temperamen (kematangan emosi) untuk mengendalikan berbagai dorongan atau keinginan yang dapat menimbulkan masalah ketika berinvestasi.
Berikut ini merupakan uraian kata kata bijak yang dapat membantu Anda untuk memahami berbagai temperamen yang dibutuhkan saat Anda ingin berinvestasi.
Kata Kata dan Tips Investasi dari Para Pakar
Arti Investasi Bernilai (Values Investment)

“Investasi Bernilai (Value Investment) adalah investasi yang setelah analisis menyeluruh dilakukan, menjanjikan keamanan imbal hasil yang prinsipil dan memadai.”
Konsentrasi pada Harga Saham dan Nilainya
”Karena saya tidak suka stres dan lebih memilih untuk menghindarinya, saya tidak pernah terlalu fokus pada berita pasar dan data ekonomi. Berita-berita tersebut selalu membuat investor khawatir! Selain itu, saya tidak pandai dalam hal market timing, sehingga ketika orang-orang menanyakan pendapat saya tentang bagaimana kondisi pasar sekarang, tebakan mereka sebaik tebakan saya. Sebaliknya, saya berkonsentrasi terutama pada harga saham dan nilainya, suatu praktik di mana saya memiliki keyakinan lebih besar.”
Pilih saham yang Sedang Rendah Nilainya
“Saya tidak akan pernah mengungkapkan kepemilikan investasi karena beberapa alasan. Pertama, saya menemukan bahwa para investor ingin fokus pada saham yang rugi. Kedua, saya menemukan bahwa jika orang-orang tahu apa yang saya beli, maka saya akan mendapatkan lebih banyak pesaing.”
“Orang harus membeli saham seperti Anda membeli bahan makanan dan bukan seperti cara Anda membeli parfum.”
“Saya merasa saya adalah pemilik toko kelontong, memiliki saham sebagai inventaris saya. Kadang-kadang saham tersebut menghasilkan dividen, sehingga layak untuk ditunggu. Pada akhirnya, seseorang akan datang dan menawarkan harga yang bagus untuk persediaan saya, dan saya akan jual.”
“Ketika saham diperdagangkan di bawah modal kerja, investor mulai mendapatkan perlindungan.”
“Tidak ada hal buruk, yang terjadi pada Anda adalah keuntungan! Yang terpenting, tujuan saya adalah untuk menjaga kerugian serendah mungkin, dan jika saya bisa mengambil beberapa saham yang naik, imbal hasil gabungan akan memainkan sihir mereka.”
“Karena saya begitu fokus pada downsize (harga saham di bawah nilai wajar), timbul masalah di mana saya tidak terlalu banyak menekankan potensi pertumbuhan suatu perusahaan dan keuntungannya. Ketika mencapai harga yang wajar, saya jual.”
“Saya membeli banyak saham pada harga $12 atau kurang lebih sekitar itu. Setelah dua atau tiga tahun, ketika mencapai harga sekitar $28, saya menjualnya karena telah mencapai nilai hitungan saya, dan saya tidak terlalu fokus pada peluang pertumbuhan. Harganya kemudian mencapai $70. Saya hanya bisa bersikap rendah hati dan melanjutkan pencarian saham murah berikutnya.”
Mengetahui Langkah Selanjutnya
“Kadang-kadang dalam hidup ini, Anda tidak bisa menyesali hal-hal yang tidak berjalan sesuai keinginan atau hal-hal yang semestinya bisa lebih baik. Tantangan dalam hidup adalah mengetahui apa langkah selanjutnya.”
Baca juga: Motivasi Bisnis dari pengusaha sukses Indonesia.
Strategi pada Aset Dibawah Nilai Buku karena Sulit Mendapat Saham di Bawah Nilai Wajar
“Kami sedikit mengubah strategi, namun tetap setia pada prinsip perlindungan downsize Graham. Kami mencari saham yang dijual di bawah nilai buku mereka. Apa yang kami coba lakukan adalah membeli aset dengan diskon daripada membeli laba. Laba dapat berubah dengan cepat, namun aset tidak, sehingga strategi baru ini berhasil dengan baik untuk sementara waktu.”
Investasi pada Perusahaan Berhutang Rendah
“Saya selalu ingin mendapatkan perusahaan tanpa utang atau berutang rendah karena utang mempersulit segala sesuatunya. Saya juga ingin melihat apakah manajemen menguasai cukup banyak saham perusahaan agar bekerja demi kepentingan terbaik perusahaan tersebut. Tapi Anda sering kali harus melacak tindakan manajemen, menggali ke dalam catatan kaki laporan keuangan untuk melihat apakah mereka adalah orang-orang jujur.”
Lebih Percaya Pada Laporan Keuangan Perusahaan dari Manajemen
“Ketika membeli saham, saya tidak pernah mengunjungi atau berbicara dengan manajemen karena saya pikir angka-angka keuangan perusahaan cukup banyak berbicara. Selain itu, manajemen selalu berbicara yang baik tentang perusahaan, yang mana bisa memengaruhi penilaian saya. Saya tahu banyak investor bagus yang suka berbicara dengan manajemen dan mengunjungi perusahaan, tapi itu bukan saya. Saya tidak suka tekanan seperti itu, dan jika saya harus berkeliling untuk mengunjungi begitu banyak perusahaan, saya pasti sudah mati setelah beberapa tahun!”
Baca juga: Pengertian dan cara Investasi Syariah bagi pemula.
Keluar dari Investasi Bisnis Ketika Tidak Lagi Menguntungkan
“Saya memasuki usia 85 tahun. dan suatu hari anak saya berkata kepada saya, ‘Ayah, saya tidak bisa lagi menemukan saham murah!” Jadi saya berkata, “Mari kita keluar dari bisnis? Kami melikuidasi kemitraan itu dan mengembalikan uang kepada investor.”
“Mencari saham murah membuat tertekan, sehingga sudah tiba waktunya untuk berhenti mencari.”
Kenali Diri Anda Sendiri
“Ketika menyangkut investasi, saran saya adalah pertama-tama memahami kekuatan dan kelemahan Anda, dan kemudian menyusun strategi sederhana sehingga Anda bisa tidur di malam hari! Ingat bahwa kepemilikan saham merupakan kepemilikan sebagian dari suatu bisnis, sehingga Anda perlu memahami keuangannya sebelum membuat keputusan. Ketika Anda telah membuat keputusan bagus, pastikan Anda memiliki keberanian untuk tetap setia pada keyakinan Anda dan tidak membiarkan pasar memengaruhi emosi Anda. Yang paling penting, investasi harus menyenangkan dan menantang, tidak membuat stres dan khawatir. ”
Diversifikasi Saham dan Tidak Harus sama dengan Pakar Lainnya
“Saya selalu memegang 50 sampai 100 saham pada waktu tertentu karena akan menjadi sangat menegangkan jika satu saham tertentu kemudian memiliki performa buruk. Secara psikologis, saya hanya terbentuk secara berbeda dengan Pakar Investasi lainnya. Saya melihat ada banyak orang yang berusaha menjadi seperti Dia (salah seorang pakar Invetasi), tetapi mereka harus ingat bahwa dia tidak hanya seorang analis yang baik, tetapi juga merupakan seorang penilai manusia dan bisnis yang bagus. Saya tahu keterbatasan saya, jadi saya lebih suka berinvestasi dengan cara Yang paling nyaman bagi saya.”
Tidak Emosional dan Tetap Rasional
“Saya pikir investasi adalah seni, dan kami mencoba sebisa mungkin untuk menjadi logis dan tanpa emosi. Karena kami mengerti bahwa investor biasanya dipengaruhi oleh pasar, kami bisa mengambil keuntungan dari pasar dengan tetap rasional. Seperti yang Graham katakan, ‘Pasar sudah ada untuk melayani Anda, bukan untuk membimbing Anda!'”
Jujur dalam Investasi
“Saya pikir, pertama-tama, kami orang-orang jujur. Kami sudah berusaha mencegah investor kami kehilangan uang, dan kami tidak berusaha menghasilkan uang dengan mengorbankan mereka. Saya tidak tahu mengenai orang lain, tapi saya sekarang sudah berusia 95 tahun, dan saya kadang-kadang lupa apa yang semestinya saya ingat. Tapi satu hal yang akan selalu saya ingat adalah bagaimana Negara saya telah memberi saya kesempatan untuk berinvestasi dan kebebasan untuk melakukan apa yang saya suka lakukan. Sebagai wujud terima kasih atas kesempatan tersebut, tujuan saya tidak hanya sekadar membawa nilai kepada para investor saya, tetapi juga melakukan apa yang benar bagi mereka yang percaya kepada saya!”
Demikianlah tips dan kutipan tentang Investasi dari investor besar yang mungkin bisa memberi ide dalam berbisnis atau menanamkan modal Anda dalam suatu perusahaan.
Semoga bermanfaat!
Akhir kata:
Kata-kata bijak merupakan hasil pemikiran manusia sebagai ikhtiar untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Apa yang ada pada diri kita merupakan rahmat dan kehendak dari Allah SWT.
Maka jangan lupa segala langkah kita kita perlu dibarengi dengan doa, semoga selalu diberikan hasil yang terbaik.