Kata-Kata Berhemat dari Orang orang Sukses

Hemat atau berhemat sering kali diartikan sebagai bagian dari pola hidup yang pelit dan menyiksa. Padahal sesungguhnya tidak sama sekali. Hemat bisa menjadi satu bagian dari hidup kita yang menyenangkan apabila kita berhemat dengan ikhlas dan niat yang tulus.

Sejatinya berhemat memiliki banyak manfaat. Manfaat paling masuk akal dan terpopuler adalah dengan berhemat, maka kita bisa kaya.

Di dalam budaya kita sendiri (Indonesia), hemat menjadi salah satu kata bijak yang paling populer, yaitu hemat panggal kaya. Bahkan anak-anak kecil sudah hafal dengan kata mutiara ini.

Sayangnya tidak banyak orang yang benar-benar dapat mengaplikasikan program hemat ke dalam gaya hidupnya, sehingga banyak yang gagal.

Parahnya lagi, banyak yang menganggap hemat memang benar bagian dari sifat pelit dan pahit.

Padahal antara orang hemat dan pelit memiliki perbedaan yang kentara. Keduanya memang sama-sama tidak suka mengeluarkan uang, namun orang hemat tidak akan mengorbankan orang lain untuk tidak mengeluarkan uang.

Jika Anda ingin bisa menabung dan memiliki banyak uang, berhemat adalah suatu kewajiban yang tentu harus dilaksanakan agar keinginan Anda tersebut terwujud.

Anda harus kuat dan disiplin terhadap diri sendiri. Apabila di dalam perjalanan Anda mulai lemah, menyerah dan putus asa, ingatlah kumpulan kata-kata bijak tentang hemat dari tokoh-tokoh berpengaruh dan sukses di Indonesia dan dunia berikut ini!

Kebangkrutan Dapat Terjadi Karena Pengeluaran Kecil, Maka Berhati-Hatilah Dalam Membelanjakan Uang, Sekalipun Jumlahnya Kecil

Hati-hatilah dengan pengeluaran kecil, karena keretakan kecil dalam kapal besar sekalipun dapat menenggelamkan kapal tersebut.”

Sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi bukit. Seperti itulah gambaran yang tepat dalam menjelaskan arti kata bijak tentang berhemat ini.

Kita harus senantiasa memperhatikan dari hal-hal kecil, termasuk pengeluaran-pengeluaran kecil. Dalam hal ini bisa dalam bentuk apa saja, misalnya pengeluaran untuk kopi, untuk parkir dan lainnya.

Di dalam kata bijak hemat ini, diungkapkan tentang sebuah kapal. Sekalipun kapal tersebut, apabila terdapat keretakan (baca kerusakan) kecil, namun keretakan tersebut tidak segera ditangani, bukan tidak mungkin keretakan akan menjadi semakin besar.

Hingga akhirnya, kapalpun dapat karam karena kerusakan tersebut.

Seperti juga kita, sekaya apapun kita, sebanyak apapun pundi-pundi uang yang kita miliki, apabila tidak jeli dalam mengelola keuangan (berhemat), niscaya uang tersebut akan semakin mengecil jumlahnya, hingga bisa jadi habis tanpa sisa.

Maka wajar jika kita sering mendengar orang kaya yang justru pada waktu tuanya tidak memiliki apa-apa.

Bisa jadi orang tersebut sewaktu muda sering menghambur-hamburkan uang, tidak berhemat dan tidak dibarengi dengan berinvestasi ataupun menabung.

Menabung Harus Didahulukan Sebelum Menghabiskan Pundi-Pundi Uang

Kata kata bijak menabung

“Jangan menabung apa yang tersisa, tapi habiskan apa yang tersisa setelah menabungnya.”

Menabung adalah bagian penting dalam merencanakan masa depan yang sukses. Menabung juga bagian dari berhemat dan menghindari pemborosan.

Menabung harus menjadi hal utama dan terdepan yang wajib dipikirkan dan dilakukan manakala memiliki uang. Bukan sebaliknya, menabung dari sisa apa yang telah dikeluarkan. Karena hasilnya tentu akan jauh berbeda.

Mendahulukan menabung artinya jumlah uang yang Anda tabung akan jauh lebih banyak. Setelah itu Anda akan menjalani hidup dengan hemat.

Sementara jika menabung setelah Anda mengalokasikannya, maka jumlah uang yang dimasukkan ke dalam tabungan pasti jumlahnya sedikit, bahkan sama sekali tak tersisa.

Bisa dikatakan pula bahwa kata bijak hemat ini erat dengan kata mutiara yang berbunyi “hemat pangkal kaya.” Karena dengan berhemat dan mengalokasikan dananya untuk menabung, maka semakin hari kita akan kaya karena tabungan pastinya semakin bertambah.

Hal ini akan jauh berbeda dengan semisal Anda mengalokasikan dana untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup atau bahkan menghambur-hamburkan uang yang dimiliki, maka sekalipun Anda masih bisa menyisihkan uang tersebut untuk menabung, hasilnya akan jauh lebih sedikit.

Pentingnya Mengatur Keuangan ke Dalam Lima Bagian Secara Seimbang

Tidak peduli berapa banyak uang yang Anda dapatkan, selalu ingat untuk membaginya ke dalam lima bagian secara proporsional.

Menurut kutipan di atas, siapapun kita dan berapapun penghasilan yang didapat, kita harus pintar berhemat dan mengelola keuangan ke dalam lima bagian.

Kelima bagian tersebut yaitu investasi, keluarga, bersosialisasi, mengembangkan diri dan liburan. 

Sekali lagi, hemat bukan berarti pelit. Berhemat dan menabung sudah pasti masuk dalam daftar hal yang wajib dilakukan pertama kali, namun kita juga tidak boleh melupakan untuk menikmati hidup, seperti berkumpul dengan keluarga atau teman dan lainnya. Asalkan porsinya pas.

Saat Memiliki Uang Banyak, Remlah Untuk Menghambur-Hamburkannya, Mulailah Dengan Memiliki Aset

Seringkali, semakin banyak uang yang Anda hasilkan, semakin banyak pengeluaran Anda. Alasan tersebutlah yang menjadi penyebab uang yang Anda miliki tersebut tidak bisa membuat Anda kaya, namun yang membuat Anda kaya adalah aset.”

Kata bijak tentang berhemat ini benar-benar mengena. Sebagian dari kita nyatanya banyak yang berpenghasilan besar dan lebih besar dari yang lainnya, namun faktanya banyak ditemukan bahwa mereka yang bergaji besar dan lebih besar memiliki kebiasaan yang buruk, yaitu menghambur-hamburkan uang.

Apalagi jika orang semacam ini memiliki pemikiran bahwa hidup hanya sekali, maka nikmatilah sepuasnya, karena kesempatan hidup tidak datang dua kali.

Dalam kutipan kata mutiara ini, pengungkap mencoba untuk membuka mata manusia agar selalu ingat bahwa aset adalah yang akan menyelamatkan kita dari hal-hal buruk yang mungkin terjadi.

Salah satu cara agar kita memiliki aset tentu saja dengan menerapkan hidup hemat, sederhana, menabung atau menginvestasikan uang yang dimiliki ke dalam aset, seperti emas maupun surat-surat berharga.

Letak Perbedaan Antara Orang Kaya dan Miskin Terletak Pada Cara Mengelola Uang, Termasuk Berhemat

Filosofi orang kaya dan miskin adalah bahwa orang kaya menginvestasikan uang dan menghabiskan sisanya, sementara orang miskin akan menghabiskan uang dan menginvestasikan sisanya.

Bukan masalah seberapa banyak gaji yang didapat, perbedaan orang kaya dan miskin terletak pada perilaku bagaimana mereka mengelola uang. Orang yang benar-benar kaya pasti akan menginvestasikan uang, meskipun mungkin akan menghabiskan sisanya.

Yang terpenting bagi mereka, dahulukan berinvestasi. Sementara orang miskin akan menghabiskan uangnya dan menginvestasikan sisanya yang tinggal beberapa saja.

Hal inilah yang diungkapkan pada kata bijak di atas. Dalam hal ini, orang kaya akan berfikir serta bertindak untuk mengelola uang melalui investasi dan berhemat. Berhemat mereka lakukan agar lebih banyak uang yang ia investasikan (menabung) untuk masa depan.

Bagi orang kaya seperti ini, berhemat bukanlah hal yang menyiksa, karena ia telah sukses mengelola uang, yaitu menyimpan lebih banyak dan memakai lebih sedikit tanpa merasa terbebani dan menderita.

Pada hakikatnya, mengeluarkan uang untuk kesenangan bukanlah sesuatu yang keliru dan buruk, asalkan apa yang dikeluarkan haruslah jauh lebih sedikit dari apa yang ditabung atau diinvestasikan.

Orang Kaya Adalah Mereka Yang Pandai Dalam Mengelola Uangnya (Berhemat)

Kaya bukanlah tentang seberapa banyak uang yang kita peroleh, melainkan tentang seberapa baik kita mengelola uang tersebut.

Untuk menjelaskan kutipan kata ini sangat simple. Barang siapa yang pintar menjaga uangnya, maka ia akan memiliki banyak uang. Sejatinya orang yang memiliki banyak uang, pastilah orang yang kaya. Ini adalah hukum alam.

Sementara sekaya apapun orang tersebut, apabila ia tidak bisa mengelola uangnya dengan baik, misalnya dengan berperilaku hidup boros dan menghambur-hamburkan uang, pastilah uang yang ia miliki akan semakin berkurang.

Jika kebiasaan ini tidak segera dihentikan, bukan tidak mungkin orang yang dahulunya kaya dan bergelimang harta akan menjadi orang yang jatuh miskin dan tidak memiliki apa-apa.

Percuma Orang Yang Punya Uang Banyak Namun Tidak Bisa Berhemat, Karena Akan Habis Jua Kekayaannya

Sebanyak-banyaknya lu punya uang kalau nggak bisa hemat ya percuma.”

Percuma yang dimaksud kutipan di atas adalah selaras dengan beberapa kutipan kata hemat sebelumnya. Yaitu orang kaya atau orang yang memiliki banyak uang, ketika mereka membelanjakan sebagian besar uangnya atau bahkan semuanya (baik mereka menyadari atau tidak) tanpa investasi apapun, maka jelas alamat dari pola hidup seperti ini adalah akan miskin atau tidak memiliki cukup uang (lagi).

Sekalipun berpenghasilan besar, namun tidak bisa mengelola uang dengan baik, tidak berhemat dan tidak menabung, hasilnya akan membuat orang yang dahulunya berkecukupan atau bergelimang harta akan merana tak memiliki apa-apa.

Menyeimbangkan Antara Pengeluaran Untuk Bersenang-Senang Dan Berinvestasi Adalah Cerminan Orang Yang Cerdas, Yaitu Orang Yang berpikiran Panjang ke Masa Depan

Orang kaya berfikir panjang. Mereka menyeimbangkan pengeluaran untuk bersenang-senang pada hari ini dengan investasi demi kebebasan di masa depan.”

Orang hemat adalah orang yang melihat Nilai atau value pada saat sekarang yang kemudian bandingkan dengan nilai yang akan datang. Orang hemat akan sabar dalam membelanjakan uangnya, termasuk dalam hal membeli barang. Mereka yang tergolong orang hemat akan lebih suka membelanjakan uangnya untuk menabung atau berinvestasi.

Bisa dikatakan bahwa orang hemat adalah orang yang cerdas lagi future-oriented. Mereka akan cenderung menimbang-nimbang apakah uang yang akan ia keluarkan memiliki dampak positif dan berguna di masa depan atau tidak. Dari kata bijak berhemat yang telontarkan ini juga menyinggung masalah persepsi orang mengenai sifat berhemat itu sendiri.

Bahwasanya, menurut kutipan di atas, orang yang benar-benar cerdas lagi future-oriented adalah orang yang tidak melulu berhemat dan menabung, namun sesekali juga boleh menikmati hidup dengan bersenang-senang. Namun harus dengan porsi yang seimbang lagi masuk akal.

Berinvestasi dan Berhemat Adalah Dua Kunci Untuk Sukses

“Investasikan lagi keuntungan yang diperoleh untuk membangun aset dengan berinvestasi pada properti lainnya dan bukan membeli barang konsumtif.”

Selain membicarakan tentang pentingnya berhemat, yaitu dengan membeli barang konsumtif, kata bijak hemat ini juga mengajak kita untuk senantiasa berinvestasi.

Jika ditarik kesimpulan, kalimat mutiara tersebut mengajak kepada hidup hemat dengan cara menghindari pengeluaran yang tidak penting dan membelanjakan uang untuk kepentingan investasi. Karena faktanya uang yang dibelanjakan untuk investasi pasti akan menguntungkan kita di masa depan.

Sementara jika kita membelanjakan uang untuk membeli barang-barang yang kurang penting atau sama sekali tidak penting, maka uang kita akan berkurang.

Jika hal ini dibiarkan menjadi kebiasaan dan kita tidak mau mengontrolnya, bukan tidak mungkin uang kita akan habis tak tersisa, kecuali barang-barang yang telah dibeli yang teronggok begitu saja.

Jadi intinya dari kata mutiara ini adalah cerdaslah dalam mengelola uang, yaitu dengan cara berhemat dan berinvestasi.

Gunakanlah Waktu Semaksimal Mungkin dan Keluarkanlah Uang Seminimal Mungkin

Investasikanlah waktu yang Anda miliki secara aktif dan investasikanlah uang yang Anda miliki secara pasif.”

Hemat pangkal kaya. Orang Indonesia sudah sangat hafal di luar kepala tentang kata mutiara tentang ajakan pentingnya hidup hemat. Selain mengajarkan bahwa berhemat itu sangatlah penting,  dalam kata bijak berhemat tersebut juga mengajarkan bagaimana kita harus memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

Ini hampir sama dengan manajemen waktu. Uniknya manajemen waktu juga erat kaitannya dengan manajemen keuangan. Bahkan manajemen waktu tersebut masuk dalam kiat-kiat cerdas dan masuk akal dalam meraih kesuksesan.

Yakinlah, apabila kita menggabungkan antara keduanya, yaitu memaksimalkan waktu yang kita miliki untuk bekerja dan melakukan hal yang bermanfaat serta meminimalkan pengeluaran (berhemat), maka untuk menjadi orang yang kaya dan makmur di masa depan bukan sesuatu yang susah untuk diwujudkan.

Orang Yang Berhasil Menerapkan Pola Hidup Hemat Adalah Orang Yang Cerdas dan Pemberani

Orang yang dapat mengendalikan arus kas adalah orang yang memiliki kekuatan.”

Maksud dari ungkapan kata bijak ini adalah barang siapa yang berhasil mengendalikan keinginan untuk mengeluarkan uang yang dimiliki (dalam hal pemborosan atau hal yang kurang penting), maka ia adalah orang yang cerdas lagi pemberani.

Karena faktanya orang yang menerapkan pola hidup hemat adalah orang yang berani menguasai diri. Artinya ia sudah berhasil menahan hawa nafsu untuk menghambur-hamburkan uang.

Selain itu, dikatakan cerdas, karena orang demikian jauh lebih berpandangan ke depan. Ingat bahwa berhemat adalah berhubungan dengan value.

Orang yang cerdas tentu akan mengambil keputusan yang penting atau yang memiliki value saja. Misalnya berfikir untuk tidak akan pernah membeli sesuatu yang kurang memiliki value, terutama untuk jangka waktu panjang (masa depan).

Seringkali saat kita memiliki banyak uang, pikiran akan langsung bekerja untuk membelanjakannya. Melalui kata bijak hemat di atas mengajarkan kepada kita bahwa kita harus senantiasa dapat mengendalikan diri dalam menghambur-hamburkan uang.

Salah satu cara dalam mengendalikan uang atau arus kas adalah dengan membuat anggaran keuangan dan mencatat keuangan harian. Hal demikian adalah salah satu cara berhemat sebagai wujud dari pengendalian aset berupa uang cash.

Itulah beberapa kumpulan kata bijak tentang berhemat dan tips menabung yang paling popular dan sudah terbukti bermanfaat dari orang orang sukses.

Orang yang ingin sukses atau menggapai sesuatu pasti akan merencanakan segala sesuatu dengan matang dan dilakukan dengan cara yang disiplin. Jika ingin terus memiliki banyak uang, maka berhematlah.

Jangan lupakan menabung, karena menabung merupakan salah satu dari cara berhemat yang bijak.

Tips menabung agar sukses adalah dengan membuat goal atau tujuan yang ingin Anda capai. Jika perlu buat secara rinci per bulan dan tahun, sehingga jelas berapa uang yang akan Anda tabung atau hematkan.

Akhir kata:

Kata-kata bijak merupakan hasil pemikiran manusia sebagai ikhtiar untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Apa yang ada pada diri kita merupakan rahmat dan kehendak dari Allah SWT.

Maka jangan lupa segala langkah kita kita perlu dibarengi dengan doa, semoga selalu diberikan hasil yang terbaik.

(Ika Pratiwi)

els

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *